meskipunide yang mendasari sebuah desain dapat datang secara intuitif, namun faktor apa yang baik, mencari dan mengembangkan ide-ide yang terarah sehingga tetap fokus dalam mencari.
Di era globalisasi saat ini, kondisi perekonomian dan persaingan pasar yang semakin ketat menuntut masyarakat ataupun pemilik usaha untuk mampu memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki secara optimal, termasuk berusaha menciptakan produk baru. Membuat desain dan kemasan produk ada baiknya Anda harus tahu dulu apa saja yang mestinya harus Anda siapkan dalam proses pembuatan desain kemasan produk yang unik sehingga dapat menarik minat konsumen. Di mana pemilik usaha harus mampu untuk mempengaruhi konsumen agar konsumen tertarik dengan adanya suatu produk dan jasa yang baru. Di tambah dengan desain produk kemasan yang menarik dan unik sehingga konsumen akan tertarik dan loyal dengan produk tersebut. Dengan banyaknya jumlah produk yang telah Anda buat, maka Anda harus memastikan bahwa produk yang Anda buat dan yang akan Anda tawarkan memiliki kelebihan. Adapun faktor-faktor yang menjadikan produk Anda unggul adalah nama, kemasan, harga, konten, dan banyak faktor lainnya. Melakukan desain produk bukan hanya hiasan bagi produk itu saja, melainkan desainnya mampu memengaruhi apakah produk Anda diterima atau tidak oleh konsumen. Apa Itu Desain Produk ?Manfaat Desain Produk• Memberikan pelayanan yang Dapat Memuaskan Konsumen • Dapat Meningkatkan Penjualan• Dapat Meningkatkan Perkembangan BisnisFaktor Penting Dalam Desain Produk Untuk Menarik Pelanggan1. Faktor Keamanan Kemasan Produk 2. Kemudahan Kemasan 3. Mudah dalam Pengangkutan dan Pengiriman 4. Produk Mudah Dikenal5. Faktor Informasi dan Promosi6. Faktor Ekonomi7. Faktor Keindahan Desain Produk8. Faktor Ramah Lingkungan Apa Itu Desain Produk ? Menurut ahli Franklin G Moore dan Thomas E Hendrick 1999, desain dari hasil produksi merupakan hal yang sangat penting, karena hasil produksi baru dapat menaikkan dua kali atau tiga kali omset suatu organisasi pada suatu waktu. Dapat diartikan bahwa desain pada produk disebut juga sebuah ide dan hasil kreasi manusia yang memiliki nilai manfaat serta nilai tambah bagi khalayak luas. Spesifikasi dari sebuah desain pada produk mempertimbangkan adanya proses produksi, harapan khalayak serta keputusan final yang telah dianalisa. Maka dari itu sangat penting bagi Anda setiap pebisnis dalam menciptakan desain produk untuk barang dan jasa kita agar meningkatkan konversi awareness dan penjualan secara signifikan. Baca Juga Strategi UKM Dalam Menghadapi Era New Normal Manfaat Desain Produk Berikut beberapa manfaat yang terdapat dalam membuat desain produk pada usaha Anda • Memberikan pelayanan yang Dapat Memuaskan Konsumen Ketika konsumen ingin membeli sebuah produk, maka hal pertama yang akan dilihat oleh konsumen adalah desain ataupun tampilan dari sebuah produk yang bisnis Anda miliki. Sebab apabila desain yang Anda miliki berkualitas, memiliki penampilan yang menarik pada produk dan memberikan kemudahan penggunaan serta tidak memiliki kendala dalam menggunakan produk usaha Anda, maka konsumen akan menilai dan mengambil keputusan pada produk yang Anda miliki. • Dapat Meningkatkan Penjualan Apabila Anda ingin menjangkau pasar yang lebih luas, maka Anda dapat membuat desain dengan hasil yang inovatif dan kreatif. Sebab fungsi desain pada produk merupakan faktor penentu sebuah kesuksesan suatu produk yang Anda miliki. Tentunya sangat memberikan pengaruh yang besar bagi penjualan serta meningkatnya pengembalian investasi pada bisnis Anda. • Dapat Meningkatkan Perkembangan Bisnis Dalam melakukan desain produk baik yang baru maupun desain yang sudah ada atau sudah lama tentu akan berpengaruh pada proses penjualan barang yang sudah di produksi. Adapun produk ataupun jasa apabila estetika produknya terlihat tinggi tentunya hal ini sangat berpengaruh besar bagi perkembangan bisnis Anda. Sehingga Anda mendapatkan penjualan produk itu sendiri akan meningkat. Maka oleh karena itu, dalam membuat desain produk merupakan hal yang sangat berpengaruh besar bagi kelangsungan dan perkembangan yang bisnis Anda miliki. Baca Juga 5 Strategi Pemasaran Produk Kerajinan Yang Harus Anda Coba Faktor Penting Dalam Desain Produk Untuk Menarik Pelanggan Berikut hal yang perlu Anda ketahui mengenai apa saja faktor penting dalam desain produk menarik pelanggan 1. Faktor Keamanan Kemasan Produk Faktor yang perlu diperhatikan ketika mendesain kemasan produk ialah faktor keamanan produk. Keamanan ini merupakan faktor yang sangat diutamakan pada saat memilih atau menentukan jenis desain kemasan dan cara pengemasannya. Cara mengemas yang kurang baik juga dapat menimbulkan kerusakan pada produk yang Anda dikemas. 2. Kemudahan Kemasan Desain yang dimaksud dalam kemudahan kemasan di atas adalah berupa desain yang kemasan produknya mudah dalam segala hal, misalnya mudah mudah dibuka, mudah disimpan, mudah dituang, mudah untuk dibawa kemana-mana, mudah diambil dan berbagai kemudahan lainnya. Desain ini bertujuan untuk tidak membuat repot para konsumen dengan kemasan produk yang Anda buat. Sebab semakin banyak kemudahan yang dimiliki, akan semakin banyak pula minat konsumen untuk membeli. 3. Mudah dalam Pengangkutan dan Pengiriman Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan desain sebuah produk adalah faktor kemudahan pada proses pengiriman dan distribusinya. Jangan sampai desain kemasan produk sulit untuk diangkut atau dibawa. Sebab apabila jika hal ini terjadi, maka omzet penjualan dari produk Anda akan sulit untuk berkembang. Cara paling mudah untuk menentukan kemasan yang mudah untuk di distribusikan adalah dengan berkonsultasi pada penyedia jasa desain kemasan produk yang memang ahli di bidangnya. 4. Produk Mudah Dikenal Pada saat mengeluarkan sebuah produk tentunya tiap pebisnis berharap dan ingin agar produknya tersebut dikenal, populer dan memiliki ciri tersendiri dari setiap produk pesaing lainnya. Satu yang menjadi kunci produk mudah dikenali adalah dari desain kemasan produknya. Desain produk harus dirancang sedemikian rupa agar mudah dikenal dan diingat oleh konsumen. Selain itu desain kemasan produk juga harus dibuat unik agar terlihat berbeda dari produk lain khususnya untuk jenis produk serupa dari para kompetitor. Untuk membuat desain kemasan produk yang mudah dikenali, Anda bisa bekerjasama dengan jasa desain kemasan produk yang profesional. Faktor ini juga merupakan salah satu strategi pemasaran produk yang efektif dan efisein bagi setiap kalangan pebisnis. [elementor-template id="26379"] 5. Faktor Informasi dan Promosi Desain produk yang baik dapat menjadi media informasi awal sebelum konsumen menentukan keputusannya apakah ingin membeli produk tersebut atau tidak. Maka dari itu manfaatkan bagian tertentu pada bagian kemasan untuk menjelaskan detail produk yang Anda buat, sehingga konsumen tidak merasa tertipu. Informasi jelas yang konsumen dapatkan dari kemasan produk Anda akan menjadi alat untuk media promosi yang akan dilakukan oleh para konsumen dari mulut ke mulut. 6. Faktor Ekonomi Anda harus mampu memilih bahan untuk Anda desain agar perhitungan biaya ataupun pengeluaran produksi dapat berjalan secara efektif, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Seperti contoh, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, produk-produk refill atau isi ulang dan lain-lain. 7. Faktor Keindahan Desain Produk Apabila bentuk kemasan indah dan dapat menarik perhatian para konsumen, maka konsumen akan tertarik untuk membelinya. Seperti contoh, bagian strategi pemasaran produk makanan, bagian industri ini sangat penting untuk menampilkan gambar kemasan yang dapat menggugah selera bagi konsumen yang melihatnya. Artinya, hanya dengan melihat gambar pada kemasannya, orang akan membayangkan kelezatan atau kesegaran produk tersebut. Namun dalam hal ini, perpaduan warna, pemilihan logo, pilihan huruf, tagline dan antribut lain sangat berpengaruh pada terciptanya suatu kemasan produk yang menarik. 8. Faktor Ramah Lingkungan Kemasan ramah lingkungan merupakan kemasan yang dibuat menggunakan bahan-bahan yang mudah terurai tanah, bisa di daur ulang, dan tidak berbahaya bagi lingkungan serta manusia. Bahkan, kini kemasan ramah lingkungan tidak hanya digunakan untuk menjaga lingkungan, tapi juga sebagai tren baru di kalangan penjual. Sebagai bentuk kepedulian, kini banyak pelaku industri makanan, minuman, fashion, dan lainnya, ikut menggunakan kemasan ramah lingkungan. Desain produk memang sangat mempunyai pengaruh yang besar terhadap minat konsumen. Sebab dengan memiliki desain produk yang menarik dan kreatif, diharapkan penjualan bisnis Anda akan meningkat. Selain menentukan desain produk yang menarik, Anda juga perlu memerhatikan pencatatan keuangan bagar bisnis dapat terus berkembang. Agar keuangan bisnis dapat dikelola dengan tepat, Anda dapat menggunakan software akuntansi Harmony. Dengan Harmony Anda dapat membuat laporan keuangan secara real time dengan mudah walau tidak memiliki latar belakang sebagai akuntan sekalipun. Daftar Harmony sekarang juga dan dapatkan 30 Hari Gratis disini. Jika Anda adalah pebisnis yang sibuk, maka Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan menggunakan aplikasi Harmony dengan harga terjangkau. Dapatkan update informasi dari Harmony dengan mengikuti media sosialnya di Facebook, Instagram dan LinkedIn.
penelitianyang meliputi delapan tahap, yaitu: 1. Memilih ide atau topik penelitian 2. Merumuskan masalah penelitian 3. Merumuskan hipotesis penelitian 4. Menentukan variabel penelitian 5. Menentukan tipe dan desain penelitian 6. Merencanakan dan melaksanakan penelitian 7. Menganalisis hasil penelitian 8. Membuat kesimpulan Pendahuluan
Proses desain produk merupakan bagian penting dalam bisnis. Yuk, pelajari dengan tuntas di sini! Ketika mendengar kata desain produk, kamu mungkin langsung teringat dengan proses branding dan marketing. Wajar belaka, karena desain produk memang bagian dari dua hal penting tersebut. Selain itu, menarik untuk dipelajari terkait proses desain produk, selain berkaitan langsung dengan penjualan desain produk juga yang menentukan citra produk terhadap konsumen. Desain produk yang memegang peran penting apakah pembeli akan membeli produk tersebut atau tidak. Solusi meningkatkan penjualan produk, memang bergantung pada desain produk itu sendiri. Hal ini yang menjadikan proses desain produk sangat penting. Namun, apa pengertian dari desain produk itu sendiri? Sebelum kita bahas bersama proses desain produk, yuk kita pahami lebih dulu seperti apa pengertian desain produk itu sendiri! Baca Juga 7 Inspirasi Desain Warung Kopi Rumahan yang Instagramable! Apa itu Desain Produk? Foto Menurut Product Plan, desain produk adalah proses mengimajinasikan, membayangkan dan membuat sebuah desain yang sesuai dan pas untuk sebuah produk. Secara sederhana, desain produk adalah proses untuk mengidentifikasi peluang pasar dan mencari tahu sumber permasalahan dan menciptakan solusi untuk masalah yang dihadapi, terutama masalah terkait penjualan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, tentu dibutuhkan cara atau metode. Metode tersebut dikenal dengan istilah design thinking. Wework menjelaskan bahwa design thinking adalah proses untuk mengatasi masalah dengan memprioritaskan kebutuhan konsumen di atas segalanya. Seorang desainer harus menerapkan pola pikir design thinking agar dapat untuk menciptakan desain produk yang menarik. Baca Juga 10 Cara Membuat Desain Banner yang Bagus untuk Bisnismu Proses Desain Produk Foto Lantas seperti apa saja tahapan dari proses desain produk yang bisa dilakukan? Berikut ini beberapa tahapannya 1. Menetapkan Visi Produk Tahapan awal dari proses desain produk adalah dengan menetapkan visi dari produk itu sendiri. Apa yang kamu inginkan dari produk tersebut? Apa yang ingin diberikan dari produk tersebut? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Kemudian tetapkan visi yang menjawab semua pertanyaan dari produk tersebut. Pikirkan strategi dan visi produk yang akan bisa meningkatkan penjualan produk tersebut melalui sebuah design produk. TapTalk menyampaikan bahwa desain produk yang baik adalah desain produk yang bisa mengatasi segala masalah dan membantu konsumen mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi. 2. Melakukan Riset Produk Proses desain produk selanjutnya adalah melakukan riset, hal ini akan memperkuat visi produk yang telah kamu tentukan. Kamu bisa bertanya kepada konsumen atau masyarakat luas tentang produk yang kamu miliki. Riset produk akan menentukan proses selanjutnya, terutama dalam proses pembuatan ide dan konsep desain produk. Beberapa riset yang bisa kamu lakukan seperti interview atau survei. Kamu juga bisa memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk melakukan riset ini, terutama jika produkmu memang telah lumayan dikenal oleh masyarakat. Proses riset menjadi akan lebih mudah dilakukan. 3. Membuat Ide dan Konsep Berdasarkan visi yang telah ditentukan dan hasil dari riset produk, kamu bisa membuat ide dan konsep awal dari desain produk. Proses desain produk ini yang akan menjadikan ide yang abstrak menjadi sebuah desain yang berbentuk riil. Pembuatan ide yang bisa kamu lakukan seperti sketchin, wireframing atau storyboard. Jangan ragu untuk menghasilkan ide dan konsep sebanyak mungkin. Karena selanjutnya kamu hanya tinggal memilih dan menentukan yang cocok. 4. Buat Prototipe Desain Proses desain produk dalam tahap membuat ide, diejawantahkan dalam tahapan ini, yaitu membuat prototipe. Prototipe sendiri adalah contoh dari desain yang kamu buat. Dalam proses ini kamu harus mulai menciptakan desain produk yang merupakan sebuah solusi untuk produkmu. Ide dan konsep yang telah matang, bisa langsung digarap menjadi sebuah prototipe. Dengan membuat prototipe, kamu bisa melihat apa saja kekuarangan dan kelebihan dari ide dan konsep desainmu. Sebelum melakukan tes desain dan validasi, kekurangan yang kamu lihat bisa langsung diperbaiki. 5. Tes Desain Tahapan penting dalam rangkaian proses desain produk, yaitu melakukan tes. Prototipe desain yang telah kamu buat harus mendapatkan respon dari konsumen dan publik secara luas. Hal ini tentu saja sebagai sebuah uji coba, untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang telah ada dalam desain produk itu sendiri. Jika desain yang kamu rancang memang dipikirkan secara matang dengan ketelitian yang tinggi dan rancangan yang kompleks, kamu mungkin akan mendapatkan respon dari konsumen dan bisa minta pendapat tentang desain tersebut. Jika prototipe desain yang kamu buat sangat sedarhana, 6. Peluncuran Desain Tahapan dalam proses desain produk terakhir adalah peluncuran desain. Setelah kamu melakukan tes desain dan melakukan validasi, kamu bisa melakukan peluncuran desain. Jangan lupa untuk melakukannya sesering mungkin, hal ini bertujuan agar konsumen dapat mengingat produkmu. Perubahan desain produk menjadi sangat penting. Oleh karena itu, kamu juga wajib memberi penjelasan kepada desain mengalami perubahan. Dalam proses penjelasan tersebut, kamu tengah melakukan edukasi produk sekaligus melakukan marketing secara bersamaan. Ini merupakan sebuah solusi untuk meningkatkan penjualan terhadap produk yang kamu miliki. Baca Juga Apa Itu User Interface? Ini 8 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Desainnya Tips Membuat Desain Produk yang Menarik Foto Setelah kamu mengetahui serangkaian proses desain produk di atas, lantas seperti apa tips membuat desain produk yang menarik dan unik? Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan, terutama di era globalisasi dan digitalisasi yang berjalan secara masif saat ini, perlu beberapa tips proses desain produk, agar tidak salah sasaran. Karena pertarungan bisnis akan sangat ketat terjadi pada bagian desain produk. Nah, berikut ini beberapa tips yang dijamin dapat membantu kamu menemukan desain yang cocok untuk produkmu 1. Buat Desain Sederhana Jangan berpikir kompleks dan ribet, pikirkan desain yang sederhana. Karena kesederhanaan memiliki kedalaman, dan kesederhanaan dapat membuat konsumen merasa dekat. Ketika konsumen merasa dekat dengan sebuah produk, itu artinya sebuah desain telah berhasil mencapai tujuannya. Jangan lupa juga pertimbangkan kemudahan konsumen saat membawa produk yang kamu desain. 2. Pilih Warna Cerah dan Berbeda Proses desain produk akan menjadi semakin menarik dengan pemilihan warna yang tepat. Selain menyesuaikan warna dan produk, kamu juga harus memilih warna yang tepat. Pilih warna yang tepat, dalam hal ini lebih baik menggunakan warna cerah dan berbeda. Kamu juga bisa melakukan riset terlebih dahulu, agar mengetahui warna cerah yang tepat dengan produkmu. Selain itu, warna cerah bisa membuat produkmu mencuri perhatian konsumen. Terutama jika produkmu dipajang di etalase, pemilihan warna cerah dan berbeda sangat tepat. 3. Gunakan Gambar yang Unik Kombinasi warna cerah dan berbeda akan sempurna jika dipadukan dengan gambar yang unik. Tujuannya satu, untuk menarik perhatian konsumen agar mengambil produk kita dan membelinya. Jika kamu sulit mengaitkan gambar dengan produk yang kamu jual, kamu tidak harus membuat gambar unik yang berkaitan dengan produk, membuat karikatur atau gambar lucu bisa jadi pilihan. Yang penting, gambar dan warna harus berkaitan. Nah, itulah tadi proses desain produk dan tips yang bisa kamu terapkan saat membuat desain produk. Semoga artikel ini bisa mencerahkanmu yang tengah memikirkan ide membuat desain produk. Selamat mencoba!
AracelyHarrison 14 Apr 2021 0 Comments. Beberapa & Ide Konsep Arsitektur Agar Kalian Tidak Salah Pilih. Arsitektur adalah proses kerja tim dan jarang aktivitas sendirian. Selalu ada klien dan selalu ada juru bahasa untuk kebutuhan klien tersebut. Hubungan antara klien dan arsitek sangat mendasar, dan pembentukan hubungan
Dalam menghasilkan sebuah karya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain produk yang akan kamu buat. Desain produk merupakan gambaran umum tentang suatu produk yang akan dikembangkan. Dengan melakukan marketing research yang baik, kamu berpeluang mendapatkan informasi terkait keinginan pasar terhadap kebutuhan suatu produk buku tematik berjudul Produk Kreatif dan Kewirausahaan yang ditulis oleh Saryanto Gramedia 2018, terdapat 5 faktor yang berpengaruh pada desain sebuah produk. Apa saja ya?Fungsi dan Kegunaan Sebuah ProdukBila membuat produk secara mandiri, maka pahami dulu fungsi dan kegunaannya. Kamu bisa melihat kompetitor untuk produk sejenis. Misalkan untuk produk skincare, maka kamu perlu merumuskan tujuan pembuatan untuk jenis kulit yang dibutuhkan dan semua hal yang dan Spesifikasi DesainStandar dan spesifikasi desain akan bersinggungan dengan bagian-bagian produk, bahan dasar pembuatan, warna desain, dan ukuran desain yang dibutuhkan. Misalkan untuk desain baliho makanan, warna merah untuk sensasi pedas tentu lebih terlihat dibandingkan warna kuning. Contoh lain, untuk tujuan lebih mengenyangkan, maka ukuran mie instan A lebih banyak dibandingkan ukuran mie B, dengan bahan pembuatan yang lebih tahan Jawab ProdukTanggung jawab produk adalah upaya yang ditawarkan oleh produsen untuk konsumen. Hal ini tentu akan menjadi faktor berpengaruh untuk desainnnya. Misalkan garansi 100 persen halal untuk makanan, atau garansi kepuasan dan Volume ProdukHarga berkaitan dengan jumlah produk yang akan dibuat, sedangkan volume berkaitan dengan ukuran produk yang ProdukPrototype merupakan model produk pertama yang bisa digunakan untuk menjadi sampel pembelian selanjutnya. Misalkan sampel untuk parfum, body lotion, atau sejenisnya. Biasanya ukuran sampel lebih kecil dibandingkan ukuran asli yang beredar di calon pengusaha yang membuat produk secara mandiri, maka faktor yang mempengaruhi desain produk di atas menjadi catatan penting untukmu. Jika kamu adalah seorang pengajar di sekolah, maka materi satu ini merupakan hal dasar yang perlu kamu kuasai. Jika desain produk sudah baik, maka kamu akan lebih percaya diri untuk memasarkannya kepada publik yang membutuhkan produkmu.
4 Strength/material. Komponen umumnya mengalami beban (tarik, tekan, geser, bending, torsi). Dengan demikian faktor kekuatan dan pemilihan material adalah merupakan parameter dasar dalam percangan mesin. Semua komponen mesin harus mampu menahan beban-beban yang bekerja tanpa mengalami kegagalan. 5.
Apa yang pertama kali muncul di pikiranmu ketika mendengar istilah design thinking? Mungkin bagi kamu, design thinking identik dengan inovasi, berpikir out-of-the-box, punya terobosan baru, dan lain sebagainya. Sebenarnya, kamu nggak salah. Ketiga kata frasa tersebut memang hasil yang diinginkan dari proses melakukan design thinking. Biasanya, kemampuan melakukan design thinking dibutuhkan dalam pekerjaan yang berkaitan dengan desain produk, user experience, UX designer, arsitektur, dan lain-lain. Design thinking tak hanya berlaku dalam pekerjaan tersebut, tetap juga dibutuhkan dalam bisnis. Design thinking memang mempunyai keuntungan seperti penghematan biaya dan jaminan return of investment ROI, membuat pengguna semakin loyal, dan menghemat waktu pengembangan. Konon, design thinking juga sangat penting dimiliki startup. Startup menciptakan, menguji produk atau servis dan tak jarang gagal sebelum mendapat pendanaan untuk meneruskan penemuannya. Startup harus bisa mendefinisikan masalah dan menjawabnya dengan hasil produknya. Design thinking di situlah berperan. Lantas, apa yang dimaksud dengan design thinking? Bagaimana karakteristik dan penerapannya? Simak terus informasi di bawah ini agar kamu dapat memahami design thinking. Apa Itu Design Thinking?1. Berbasis Solusi atau People-Centered2. Hands-On3. Highly Creative4. Dilakukan Secara Berulang atau IterativeProses dalam Design ThinkingTahapan Design Thinking1. Empathize2. Define3. Ideate4. Prototype5. TestContoh Penerapan Design Thinking Studi Kasus Gojek1. Empathize2. Define3. Ideate4. Prototype5. TestRekomendasi Buku & Artikel Terkait Apa Itu Design Thinking? Di internet, kamu akan menemui banyak definisi mengenai design thinking. Menurut “Interaction Design Foundation” misalnya, design thinking disebut sebagai proses yang dilakukan secara berulang untuk memahami pengguna, menantang asumsi, mendefnisikan ulang permasalahan, serta menciptakan solusi. Sedangkan “Career Foundry” mengatakan, design thinking adalah sebuah ideologi maupun proses untuk memecahkan masalah kompleks yang menitikberatkan kepentingan pengguna. Sederhananya, design thinking merupakan pendekatan atau metode pemecahan masalah baik secara kognitif, kreatif, maupun praktis untuk menjawab kebutuhan manusia sebagai pengguna. Design thinking meliputi proses-proses seperti analisis konteks, penemuan dan pembingkaian masalah, pembuatan ide dan solusi, berpikir kreatif, membuat sketsa dan menggambar, membuat model dan membuat prototipe, menguji dan mengevaluasi. Inti dari design thinking meliputi kemampuan untuk Menyelesaikan masalah yang rumit. Mengubah strategi menjadi solusi. Menggunakan nalar abduktif dan produktif. Menggunakan media pemodelan non-verbal, grafik atau spasial, misalnya, membuat sketsa dan membuat purwarupa. Design thinking memberikan ruang bagi kita untuk gagal. Belajar dari kegagalan, kita harus memahami mengapa kita gagal dan mengapa kita harus memperbaikinya. Pemikiran desain juga dikaitkan dengan resep untuk inovasi produk dan layanan dalam konteks bisnis dan sosial. Beberapa resep ini telah dikritik karena terlalu menyederhanakan proses desain dan meremehkan peran pengetahuan dan keterampilan teknis. John E. Arnold adalah salah satu penulis pertama yang menggunakan istilah design thinking. Dalam “Creative Engineering” 1959 dia membedakan empat bidang pemikiran desain. Menurut Arnold, pemikiran desain dapat menghasilkan antara lain Fungsionalitas baru, yaitu solusi yang memenuhi kebutuhan baru atau solusi yang memenuhi kebutuhan lama dengan cara yang sama sekali baru. Tingkat kinerja solusi yang lebih tinggi. Menurunkan biaya produksi. Peningkatan salabilitas. Jadi, menurut konsep awal ini, design thinking mencakup semua bentuk inovasi produk, termasuk terutama inovasi inkremental kinerja yang lebih tinggi dan inovasi radikal fungsionalitas baru. Arnold merekomendasikan pendekatan yang seimbang Pengembang produk harus mencari peluang di keempat bidang pemikiran desain. Meski memiliki banyak arti, ada empat karakteristik yang akan selalu kamu temui dalam design thinking. 1. Berbasis Solusi atau People-Centered Kepentingan manusia sebagai pengguna adalah fokus paling utama dalam metode design thinking. Makanya, design thinking berperan mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi manusia dan menjawab masalah tersebut dengan solusi yang berguna dan efektif bagi mereka. Dengan kata lain, design thinking sangat mengandalkan solusi untuk menjawab kebutuhan tersebut. Pendekatan semacam ini akan menuntut menuntut seseorang untuk memunculkan sesuatu yang konstruktif demi mengatasi sebuah masalah. Pemikiran berbasis solusi disimpulkan dalam penelitian Bryan Lawson, Profesor Arsitektur di Universitas Sheffield yang membandingkan proses pemecahan masalah oleh kelompok ilmuan vs kelompok desainer. Lawson mengatakan bahwa kelompok ilmuwan cenderung mengidentifikasi masalah problem-based, sementara kelompok desainer lebih mengutakaman solusi masalah solution-based. Jadi, solution-based dilakukan secara eksperimental demi menemukan solusi yang tepat. 2. Hands-On Salah satu tahapan yang dilakukan dalam design thinking adalah prototipe menuangkan ide menjadi produk nyata. Tahap ini memungkinkan pengujian langsung dari tim desain terhadap produk setengah jadi. Karakteristik hands-on tak akan ada pada bisnis yang tak menggunakan design thinking. Misalnya dengan maraknya coffeeshop yang semakin menjamur di kota-kota besar. Keberadaan coffeeshop dengan model bisnis dan penawaran yang sama hanya akan membuat persaingan industri coffeeshop semakin ketat. Maraknya coffeeshop juga tidak berusaha mempertanyakan masalah yang ada pada peminat kopi. Sebagai hasilnya, tidak ada produk solutif yang dihasilkan. 3. Highly Creative Ada yang mengatakan kalau kreatif berarti dapat menciptakan sesuatu yang baru. Ada pula yang berpendapat bahwa seseorang yang kreatif dapat menghubungkan hal-hal yang tadinya tidak berhubungan. Kalau dilihat, intinya sama saja, bahwa kreativitas menuntut kebaruan. Karakteristik ini erat kaitannya dengan design thinking. Memecahkan masalah dan menjawabnya dengan solusi memang tujuan utama dari design thinking. Namun, solusi yang ditawarkan juga harus memperlihatkan konsep yang segar demi menarik pengguna. Kalau solusinya sudah ada sebelumnya, wajar bukan jika pengguna tidak tertarik dengan tawaranmu? 4. Dilakukan Secara Berulang atau Iterative Design thinking selalu dimulai dengan mencari masalah. Kenapa harus repot-repot mencari masalah? Ini karena perilaku dan keinginan pengguna terus berubah. Tak hanya itu, faktanya, pengguna tak benar-benar tahu apa yang diinginkan. Itu dibuktikan oleh ungkapan Henry Ford, founder salah satu perusahaan mobil terbesar di dunia, Ford. “Jika aku bertanya apa yang diinginkan pengguna, mereka akan menjawab kuda yang lebih cepat,” katanya. Meski pada akhirnya Ford tak menghasilkan kuda, setidaknya ia berhasil menyumbang sesuatu yang lebih cepat bukan? Pengguna tidak tahu bahwa yang kamu hasilkan akan berakhir menjadi sesuatu yang mereka butuhkan setelah tampak di depan mata. Design thinking ada untuk menjembatani kesenjangan ini. Ia akan digunakan terus-menerus untuk menyodorkan keinginan tak tampak tersebut, sampai hasil yang ada dapat menjawab apa yang benar-benar dibutuhkan pengguna. Proses dalam Design Thinking Design thinking bukanlah istilah baru. Gagasan menggunakan pendekatan desain untuk pemecahan masalah secara kreatif sudah lama diperbincangkan para ahli sejak tahun 1960-an. Para ahli saling menyumbang pemikirannya, sehingga terbentuklah konsep design thinking. Ialah John E. Arnold yang pertama kali mengemukakan istilah design thinking dalam bukunya “Creative Engineering” pada 1959. Kemudian, pada 1965, L. Bruce Archer menimpali gagasan tersebut dengan mengemukakan bahwa design thinking perlu dilakukan secara sistematis. Herbert Simon, seorang sosiolog sekaligus psikolog Amerika menyumbang pemikirannya melalui artikelnya berjudul The Sciences of The Artificial yang terbit pada 1969. Simon memperkenalkan 7 langkah menggunakan desain sebagai pendekatan kreatif untuk problem-solving. Intisari konsep Simon itulah yang kemudian mengilhami 5 tahapan design thinking yang dikenal umum saat ini. Konsep tersebut semakin tenar setelah diterapkan David Kelley dan Tim Brown untuk perusahaan desain yang mereka dirikan, IDEO. Mereka melihat perusahaan kurang kreatif menangani kasus-kasus ekstrem yang menimpanya. Kelima tahapan ini tidak harus berurutan, tetapi juga dapat dilaksanakan secara non-linear. Artinya, dalam tahapan tertentu, kamu mungkin saja menemukan sebuah insight yang membuatmu harus memperbaiki hasil di tahapan lainnya. Selain itu, kelima tahapan ini juga bisa dipindah/diganti urutannya, atau dilakukan secara bersamaan, dan diulang beberapa kali untuk membuka kesempatan solusi-solusi terbaik. Lebih jelasnya, lihat bagan di bawah ini. 1. Empathize Empathize dalam design thinking adalah tahap paling awal yang krusial. Meski kelima tahapan ini dapat dilakukan secara parallel, tetapi kebanyakan project memulai dengan tahapan ini. Dalam tahap ini, kamu harus menaruh empati untuk mengenal pengguna dan memahami keinginan, kebutuhan, dan tujuan mereka. Tahap ini juga mengharuskan observer untuk meninggalkan sejenak asumsinya terhadap pengguna dan mulai memahami mindset pengguna. Untuk melepaskan diri dari asumsi, kamu bisa menanyakan apa yang dilakukan pengguna what, bagaimana dia melakukannya how, dan mengapa ia melakukannya why. Ketiga pertanyaan tersebut akan membantumu melakukan observasi yang objektif. Agar dapat memahami pengguna dari sisi psikologis hingga emosional, kamu bisa berinteraksi langsung dengan pengguna. Namun, saat ini, sudah banyak cara yang bisa digunakan untuk memahami pengguna. Misalnya seperti menganalisis feedback produk dan mengidentifikasi perilaku pengguna di media sosial. 2. Define Setelah mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengguna, tugasmu selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Selanjutnya, identifikasi masalah atau hambatan yang dialami pengguna. Tahapan define dalam design thinking sendiri dilakukan untuk menyebutkan problem statement. Dalam menamakan masalah, pastikan kamu menggunakan sudut pandang pengguna, bukan menekankan aksi yang harus dilakukan perusahaan. Misalnya, kamu menemukan bahwa terdapat kebutuhan cairan pelindung tangan untuk melindungi diri dari virus Covid-19. Dari situ, nyatakan masalah dengan “Masyarakat Indonesia membutuhkan…” daripada “Perusahaan kita harus membuat…” Ini akan membantu membedakan dengan jelas problem statement dan tidak membuat bingung perusahaan terkait penyebutan masalah dengan solusi. 3. Ideate Bermodal pengetahuan keluhan pengguna dan problem statement yang jelas, sekarang waktunya kamu menyusun ide-ide kreatif sebagai solusi masalah. Di sinilah, proses kreatif dimulai. Nielsen Norman Group mendefinisikan ideate sebagai proses menghasilkan serangkaian gagasan berdasarkan topik tertentu, tanpa ada upaya untuk menilai atau mengevaluasinya. Makanya, di sini, kamu bebas mengeksplorasi ide apa pun. Namun, merumuskan ide-ide kreatif tidaklah mudah. Beberapa ide akan dianggap menarik dan lainnya bisa jadi hanya akan berakhir di tempat sampah. Oleh karena itu, di tahapan ini kamu dituntut untuk berpikir out-of-the-box. Kalau kamu kesulitan melahirkan ide-ide cemerlang, kamu bisa mengikuti beberapa metode ideation yang sering digunakan, seperti brainstorming, mindmapping, hingga bodystorming roleplay. 4. Prototype Setelah memilih ide paling jenius, kamu harus membuat visualisasi dari idemu tersebut. Tahapan ini memang membutuhkan eksperimen untuk mengubah ide menjadi sesuatu yang tampak. Prototype sendiri merupakan produk belum jadi, simulasi, sample yang dapat mengevaluasi ide dan desain yang sudah kamu rancang, misalnya seperti versi beta dalam pembuatan website. Tahapan ini penting untuk menguji coba apakah produk yang digarap sejauh ini sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. Di tahap ini, solusi yang ditawarkan bisa jadi diterima, diperbaiki, dirancang ulang, bahkan dari itu, fungsi tahapan ini memang untuk mempertanyakan ulang apakah produk yang ada sudah dapat menjawab permasalahan pengguna. 5. Test Sesuai namanya, di tahap ini, kamu harus menguji prototype kepada pengguna. Terkadang, testing bersifat opsional. Namun, menguji akan memberikan keuntungan tersendiri, yaitu product review. Dari situ, kamu bisa memaksimalkan kembali produk tersebut dari feedback dari pengguna. Meski tahap ini berada di akhir, bukan berarti proses design thinking telah selesai. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, design thinking adalah metode non-linear. Proses testing bisa jadi memunculkan kekurangan atau celah dari proses design thinking lainnya. Kalau begitu, kamu harus memperbaiki hasil dari proses yang rumpang. Misalnya, setelah dilakukan testing ternyata pengguna tidak terlalu membutuhkannya. Bisa jadi, problem statement yang kamu rumuskan kurang tepat. Maka, kamu harus mengulang kembali identifikasi masalah di tahapan define, lalu menentukan kembali ide-ide sebagai solusi masalah. Contoh Penerapan Design Thinking Studi Kasus Gojek Kali ini, kamu akan mengetahui kesuksesan Gojek dalam menemukan masalah dan memberikan solusi menggunakan design thinking. Founder Gojek, Nadiem Makarim resah saat banyak orang tak percaya ojek bisa menjadi pekerjaan profesional. Keraguan tersebut dijawabnya melalui penemuan inovatif berupa aplikasi penghubung mitra ojek online dan penumpang dengan Gojek. Per 2020, Gojek telah mengumpulkan 38 juta pengguna aktif bulanan, menyabet gelar unicorn pada Mei 2017, dan menjadi decacorn dua tahun setelahnya. Berikut tahapan penemuan Gojek menggunakan design thinking. 1. Empathize Nadiem mengatakan bahwa sektor ojek sangat bernilai. Ini berawal dari pengalaman pribadinya yang lebih memilih naik ojek dibanding membawa mobil sendiri untuk menghindari kemacetan Jakarta. Nadiem mendapati bahwa masyarakat juga merasakan keresahan yang sama dan membutuhkan tranportasi alternatif. Di sisi lain, karena sering naik ojek, Nadiem dapat memahami seluk beluk perjuangan seorang ojek yang bekerja selama 14 jam sehari dan tidak bertemu anak istri, tetapi hanya dapat 4 penumpang. Nadiem merasa prihatin dengan nasib tukang ojek. 2. Define Nadiem berusaha menjawab permasalahan yang ada dengan menekankan bahwa konsumen menghadapi masalah kemacetan setiap hari. Di sisi lain, terdapat ketidakpastian penghasilan dari tukang ojek, bahkan setelah bekerja berjam-jam dalam sehari. Selain itu, Nadiem juga melihat, pada saat banyak ojek tersedia, tidak banyak penumpang yang membutuhkan jasanya. Namun, saat penumpang butuh, sang ojek tidak berada di tempat. Kata Nadiem, ini menyebabkan inefisiensi pasar. Oleh karena itu, Nadiem merasa harus membuat terobosan baru untuk mengakomodasi hal tersebut. Potential problem statement “Masyarakat butuh transportasi alternatif untuk menghindari kemacetan Jakarta dan tukang ojek butuh kepastian penghasilan penumpang”. 3. Ideate Bermodal keresahan masyarakat atas kemacetan Jakarta, nasib tukang ojek, dan perumusan problem statement di atas, Nadiem merumuskan beberapa solusi. Salah satunya dan yang akan menjadi dasar pembuatan produknya saat ini, adalah dengan menciptakan sebuah penghubung antara kebutuhan penumpang dan tukang ojek. 4. Prototype Pada 2010, Nadiem membuat sebuah call center untuk ojek konvensional yang berjumlah 20 orang pengemudi. Setelah mendapat respons positif dari masyarakat, barulah Gojek mengembangkan aplikasinya. 5. Test Pada 2015, Gojek merilis aplikasi Go-Ride untuk melihat respons masyarakat. Tak lama, pengemudi berbondong-bondong mendaftar, dari yang mulanya 20 orang menjadi 800 orang pada 2015. Gojek telah sukses menjadi penghubung mitra ojek online dengan customer yang membutuhkan transportasi alternatif untuk menghindari kemacetan Jakarta. Selain layanan utama tersebut, Gojek juga semakin mengembangkan bisnisnya pada layanan antar makanan, barang, pembelian barang, jasa kebersihan, dan lain-lain. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait 12 Contoh Strategi Pemasaran yang Patut Dicoba Manajemen Pemasaran Pengertian, Fungsi, Tujuan, Tugas, dan Konsep Pengertian Biaya Variabel Ciri-Ciri, Jenis, Contoh, dan Rumusnya Pengertian Pemasaran dan 7 Jenisnya! Pengertian Promosi Promotion Pengertian dari Ahli, Jenis, dan Contohnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Faktoreksternal saat ini memiliki peran yang penting bagi pengembangan usaha, contohnya dalam keadaan saat ini faktor eksternal terbesar dan menjadi pertimbangan terbesar adalah tentang bagaimana perusahaan dapat terus berinovasi di tengah kondisi pandemic, sedangkan faktor internal adalah kurangnya daya pemasar produk yang akan dihasilkan
Di era globalisasi saat ini, kondisi perekonomian dan persaingan pasar yang semakin ketat menuntut masyarakat ataupun pemilik usaha untuk mampu memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki secara optimal, termasuk berusaha menciptakan produk baru. Di mana pemilik usaha harus mampu untuk mempengaruhi konsumen agar konsumen tertarik dengan adanya suatu produk dan jasa yang baru. Di tambah dengan desain produk kemasan yang menarik dan unik sehingga konsumen akan tertarik dan loyal dengan produk tersebut. Dengan banyaknya jumlah produk yang telah Anda buat, maka Anda harus memastikan bahwa produk yang Anda buat dan yang akan Anda tawarkan memiliki kelebihan. Adapun faktor-faktor yang menjadikan produk Anda unggul adalah nama, kemasan, harga, konten, dan banyak faktor lainnya. Melakukan desain produk bukan hanya hiasan bagi produk itu saja, melainkan desainnya mampu memengaruhi apakah produk Anda diterima atau tidak oleh konsumen. Apa Itu Desain Produk ? Menurut ahli Franklin G Moore dan Thomas E Hendrick 1999, desain dari hasil produksi merupakan hal yang sangat penting, karena hasil produksi baru dapat menaikkan dua kali atau tiga kali omset suatu organisasi pada suatu waktu. Dapat diartikan bahwa desain pada produk disebut juga sebuah ide dan hasil kreasi manusia yang memiliki nilai manfaat serta nilai tambah bagi khalayak luas. Spesifikasi dari sebuah desain pada produk mempertimbangkan adanya proses produksi, harapan khalayak serta keputusan final yang telah dianalisa. Maka dari itu sangat penting bagi Anda setiap pebisnis dalam menciptakan desain produk untuk barang dan jasa kita agar meningkatkan konversi awareness dan penjualan secara signifikan. Manfaat Desain Produk Berikut beberapa manfaat yang terdapat dalam membuat desain produk pada usaha Anda • Memberikan pelayanan yang Dapat Memuaskan Konsumen Ketika konsumen ingin membeli sebuah produk, maka hal pertama yang akan dilihat oleh konsumen adalah desain ataupun tampilan dari sebuah produk yang bisnis Anda miliki. Sebab apabila desain yang Anda miliki berkualitas, memiliki penampilan yang menarik pada produk dan memberikan kemudahan penggunaan serta tidak memiliki kendala dalam menggunakan produk usaha Anda, maka konsumen akan menilai dan mengambil keputusan pada produk yang Anda miliki. • Dapat Meningkatkan Penjualan Apabila Anda ingin menjangkau pasar yang lebih luas, maka Anda dapat membuat desain dengan hasil yang inovatif dan kreatif. Sebab fungsi desain pada produk merupakan faktor penentu sebuah kesuksesan suatu produk yang Anda miliki. Tentunya sangat memberikan pengaruh yang besar bagi penjualan serta meningkatnya pengembalian investasi pada bisnis Anda. • Dapat Meningkatkan Perkembangan Bisnis Dalam melakukan desain produk baik yang baru maupun desain yang sudah ada atau sudah lama tentu akan berpengaruh pada proses penjualan barang yang sudah di produksi. Adapun produk ataupun jasa apabila estetika produknya terlihat tinggi tentunya hal ini sangat berpengaruh besar bagi perkembangan bisnis Anda. Sehingga Anda mendapatkan penjualan produk itu sendiri akan meningkat. Maka oleh karena itu, dalam membuat desain produk merupakan hal yang sangat berpengaruh besar bagi kelangsungan dan perkembangan yang bisnis Anda miliki. Berikut hal yang perlu Anda ketahui mengenai apa saja faktor penting dalam desain produk menarik pelanggan 1. Faktor Keamanan Kemasan Produk Faktor yang perlu diperhatikan ketika mendesain kemasan produk ialah faktor keamanan produk. Keamanan ini merupakan faktor yang sangat diutamakan pada saat memilih atau menentukan jenis desain kemasan dan cara pengemasannya. Cara mengemas yang kurang baik juga dapat menimbulkan kerusakan pada produk yang Anda dikemas. 2. Kemudahan Kemasan Desain yang dimaksud dalam kemudahan kemasan di atas adalah berupa desain yang kemasan produknya mudah dalam segala hal, misalnya mudah mudah dibuka, mudah disimpan, mudah dituang, mudah untuk dibawa kemana-mana, mudah diambil dan berbagai kemudahan lainnya. Desain ini bertujuan untuk tidak membuat repot para konsumen dengan kemasan produk yang Anda buat. Sebab semakin banyak kemudahan yang dimiliki, akan semakin banyak pula minat konsumen untuk membeli. 3. Mudah dalam Pengangkutan dan Pengiriman Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan desain sebuah produk adalah faktor kemudahan pada proses pengiriman dan distribusinya. Jangan sampai desain kemasan produk sulit untuk diangkut atau dibawa. Sebab apabila jika hal ini terjadi, maka omzet penjualan dari produk Anda akan sulit untuk berkembang. Cara paling mudah untuk menentukan kemasan yang mudah untuk di distribusikan adalah dengan berkonsultasi pada penyedia jasa desain kemasan produk yang memang ahli di bidangnya. 4. Produk Mudah Dikenal Pada saat mengeluarkan sebuah produk tentunya tiap pebisnis berharap dan ingin agar produknya tersebut dikenal, populer dan memiliki ciri tersendiri dari setiap produk pesaing lainnya. Satu yang menjadi kunci produk mudah dikenali adalah dari desain kemasan produknya. Desain produk harus dirancang sedemikian rupa agar mudah dikenal dan diingat oleh konsumen. Selain itu desain kemasan produk juga harus dibuat unik agar terlihat berbeda dari produk lain khususnya untuk jenis produk serupa dari para kompetitor. Untuk membuat desain kemasan produk yang mudah dikenali, Anda bisa bekerjasama dengan jasa desain kemasan produk yang profesional. Faktor ini juga merupakan salah satu strategi pemasaran produk yang efektif dan efisein bagi setiap kalangan pebisnis. 5. Faktor Informasi dan Promosi Desain produk yang baik dapat menjadi media informasi awal sebelum konsumen menentukan keputusannya apakah ingin membeli produk tersebut atau tidak. Maka dari itu manfaatkan bagian tertentu pada bagian kemasan untuk menjelaskan detail produk yang Anda buat, sehingga konsumen tidak merasa tertipu. Informasi jelas yang konsumen dapatkan dari kemasan produk Anda akan menjadi alat untuk media promosi yang akan dilakukan oleh para konsumen dari mulut ke mulut. 6. Faktor Ekonomi Anda harus mampu memilih bahan untuk Anda desain agar perhitungan biaya ataupun pengeluaran produksi dapat berjalan secara efektif, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Seperti contoh, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, produk-produk refill atau isi ulang dan lain-lain. 7. Faktor Keindahan Desain Produk Apabila bentuk kemasan indah dan dapat menarik perhatian para konsumen, maka konsumen akan tertarik untuk membelinya. Seperti contoh, bagian strategi pemasaran produk makanan, bagian industri ini sangat penting untuk menampilkan gambar kemasan yang dapat menggugah selera bagi konsumen yang melihatnya. Artinya, hanya dengan melihat gambar pada kemasannya, orang akan membayangkan kelezatan atau kesegaran produk tersebut. Namun dalam hal ini, perpaduan warna, pemilihan logo, pilihan huruf, tagline dan antribut lain sangat berpengaruh pada terciptanya suatu kemasan produk yang menarik. 8. Faktor Ramah Lingkungan Kemasan ramah lingkungan merupakan kemasan yang dibuat menggunakan bahan-bahan yang mudah terurai tanah, bisa di daur ulang, dan tidak berbahaya bagi lingkungan serta manusia. Bahkan, kini kemasan ramah lingkungan tidak hanya digunakan untuk menjaga lingkungan, tapi juga sebagai tren baru di kalangan penjual. Sebagai bentuk kepedulian, kini banyak pelaku industri makanan, minuman, fashion, dan lainnya, ikut menggunakan kemasan ramah lingkungan. Desain produk memang sangat mempunyai pengaruh yang besar terhadap minat konsumen. Sebab dengan memiliki desain produk yang menarik dan kreatif, diharapkan penjualan bisnis Anda akan meningkat. Selain menentukan desain produk yang menarik, Anda juga perlu memerhatikan pencatatan keuangan bagar bisnis dapat terus berkembang.
yaitufaktor internal atau eksternal yang menyebabkan ide bunuh diri 5. Study desi. gn adalah desain jurnal penelitian ilmiah yang menjadi sumber . literatur review . yaitu. Systematic review, quasi-experimental studies, randomized control and trial, cross-sectional studies and qualitative research. 3. 3. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas
Faktor yang Menentukan Harga Desain Grafis Menentukan harga suatu desain grafis itu merupakan hal yang tidak mudah. Karena jenis-jenis desain itu sangatlah bervariatif. Apalagi bagi seseorang yang baru memasuki dunia desain, biasanya seorang pemula memberikan harga yang rendah, karena yang awal ia pikirkan bukanlah nominal yang ia dapatkan akan tetapi adakah yang mau membeli hasil karyanya. Akan tetapi bagi seseorang yang sudah handal pasti ia memasang tarif yang sesuai dengan hasil karyanya, contohnya seperti desain logo perusahaan-perusahaan terkenal, harga setiap logo itu bisa mencapai ratusan juta rupiah. Dan yang menentukan harga suatu desain itu, memiliki beberapa faktor. Nah berikut merupakan beberapa faktor yang dapat menentukan harga desain sebuah project, semoga dapat membantu kalian yang sedang kebingungan menentukan harga. Berikut merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga desain sebuah project 1. Keahlian Hal pasti yang dapat menentukan harga sebuah project itu adalah keahlian dari seorang desainernya itu sendiri dalam menghasilkan desain yang dapat menarik perhatian orang. Maka dari itu kita juga harus berkaca dengan karya kita apabila ingin menentukan harga. Apakah karya kita mempunyai daya jual yang tinggi ? atau malah sebaliknya ? Semakin tinggi kualitas desain kita, maka akan semakin tinggi pula nominal yang akan kita dapat. 2. Pengalaman Pengalaman seorang desainer juga akan membuat desainer itu juga berkembang seiring berjalannya waktu. Jika pada awalnya dia memberikan harga yang rendah, seiring berjalannya waktu dan pengalaman yang ia dapatkan, maka ia akan lebih mengerti akan harga pasaran yang pantas ia tentukan menjadi harga yang sesuai. 3. Waktu yang dihabiskan Waktu juga merupakan hal yang penting didalam penentuan harga, mengapa ? itu karena jika waktu yang dibutuhkan untuk membuat desain itu lama, berarti tenaga, otak kita juga sangat terkuras untuk menegrjakan project tersebut. Bahkan banyak juga para desainer yang menentukan harga desain berdasarkan hitungan jam yang dihabiskan dalam pengerjaan desain tersebut. 4. Tingkat Kerumitan Sebuah project itu, pastinya mempunyai tingkat kerumitannya tersendiri, semakin rumit desain yang dibutuhkan, maka akan semakin tinggi pula nominal yang diberikan, karena dengan tingkat kerumitan yang tinggi waktu, imajinasi, tenaga kita juga terkuras. 5. Outsource Sebagai mahkluk sosial, pastilah kita membutuhkan sesama. Begitu pula seorang Desainer grafis, dia bukanlah orang yang segala bisa, seorang desainer grais juga pasti membutuhkan orang lain dalam pengerjaan desain nya itu sendiri, contohnya seperti fotographer, layouter, kartunis dan lain sebagainya. Itu artinya orang yang akan kita ajak kerja sama, pastinya meminta bayaran kepada kita, maka dara itu kita harus mempertimbangkan itu supaya kita tidak tekor dalam perhitungan dan pertimbangan harga. 6. Hubungan dengan Klien Hubungan dengan para klien juga akan mempengaruhi terhadap harga project, contohnya saja apabila ada seorang klien yang sudah lama sekali menjadi klien kita, tentunya kita haruslah sekali-kali untuk memberikan diskon terhadap dia, supaya klien kita tetap bertahan di project kita, danjuga mempererat hubungan kita dengan klien kita. 7. Siapa Kliennya Kita harus melihat siapakah yang sedang menjadi klien kita. Janganlah kalian memilih harga untuk warung kopi disamakan dengan harga untuk perusahaan. Seuaikan harga menurut klien yang sedang kita ajak kerjasama. Semoga sedikit faktor-faktor diatas dapat membantu kawan sekalian dalam menentukan harga desain kalian, semoga bermanfaat,,,,, good bye…
Mengumpulkanide-ide visual dan tren pasar, agar desain menarik dan kompetitif. 2. Analisis Kompetitor. Proses untuk menganalisis kelemahan dan keunggulan dari desain produk kompetitor. Ini akan memberi ide dan membantu menentukan konsep product design yang lebih baik. 3. Membuat Moodboard . Moodboards adalah paan berisi rencana desain yang
Contoh Soal Essay Prakarya & KWU kelas XII Semester 1 kurikukulum 2013 Beserta Jawaban - Soal essai/uraian prakarya dan kewirausahaan kelas 12 semester ganjil K13 edisi revisi SMA/MA/SMK/MAK/Sederajat postingan ini, berisikan materi yang sama dengan soal pg prakarya kelas 12 yang telah admin posting sebelumnya, yaitu "Usaha Kerajinan untuk Pasar Lokal" Bab 1, seperti materi tentang usaha dan produksi kerajinan berdasarkan kebutuhan pasar lokal dan evaluasi hasil perhitungan, media promosi, dan pemasaran produk kerajinan. Baca juga 150 Soal PTS Prakarya dan KWU Kelas 11 Semester 1 Kurikulum 2013 DAN 200 Soal UTS Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 1 K13 Beserta Jawaban Berikut di bawah ini soal essay prakarya kurtilas kelas 12 semester gasal dilengkapi kunci jawaban dengan pertanyaan dimulai dari nomor 1. 1. Sebutkan tiga pendekatan untuk memperoleh ide produk hiasan! Jawaban Tiga pendekatan untuk memperoleh ide produk hiasan sebagai berikut. a. Studi pasar untuk ide pengembangan produk b. Eksplorasi material untuk inovasi estetik baru c. Proses merespon lingkungan untuk pengembangan produk 2. Jelaskan yang dimaksud kerajinan sebagai bagian dari industry kreatif? Jawaban Kerajinan sebagai bagian dari industry kretif ialah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyeleasian produknya, antara lain barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logamemas, perak, tembaga, perunggu, besi kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat dan kapur 3. Jelaskan yang dimaksud karya kerajinan sebagai benda hias! Jawaban Karya kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan atau elemen estetika. 4. Tuliskan fungsi hiasan interior! Jawaban Fungsi hiasan interior, yaitu menghias dan membentuk suasana tertentudengan elemen estetis interior. 5. Terangkan pengertian industri kreatif! Jawaban Industri kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi 6. Sebutkan hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja! Jawaban Keselamatan kerja dalam proses produksi antara lain mempersiapkan diri, menentukan bahwa alat dan mesin masih aman digunakan, cara pengolahan, serta prinsip kerjanya 7. Uraikan hal yang dilakukan pengusaha dalam mengembangkan desain dari limbah! Jawaban Seorang wirausaha dalam pengembangan desain dari limbah untuk kerajinan hiasan, harus melakukan penelitian terhadap potensi limbah yang akan digunakan sebagai bahan baku kerajinan, Seorang wirausaha harus memastikan berapa jumlah bahan baku yang akan digunakan, serta jumlahnya cukup 8. Jelaskan yang dimaksud biaya produksi! Jawaban Biaya produksi yaitu akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. 9. Sebutkan yang dimaksud pengolahan sumber daya usaha! Jawaban Pengelolaan sumber daya usaha di kenal dengan istilah 6M yaitu man, money, materialis, machines, method, dan markets 10. Tuliskan faktor-faktor yang menentukan ide desain! Jawaban Penentuan ide desain ditentukan oleh jenis, material, bentuk, dan karakter dari bahan baku Lanjut ke nomor 11-20 soal essay Usaha Kerajinan untuk Pasar Lokal Thanks for reading Contoh Soal Essay Prakarya & KWU kelas XII Semester 1 kurikukulum 2013 Beserta Jawaban
Adadua hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ini yaitu: menetapkan metode ceramah tersebut wajar digunakan dengan mempertimbangkan hal-hal seperti: tujuan yang hendak dicapai; bahan yang akan diajarkan kepada siswa, termasuk buku sumber yang tersedia; alat, fasilitas, waktu yang tersedia; jumlah murid dan taraf kemampuannya
Tips dan Trik August 4, 2020 • Jika kamu seorang desain grafis pasti ada banyak kendala mengenai harga desain karyamu. Perlu kamu tahu ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga desain atau karya kamu. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi harga desain grafis. 1. Keahlian Hal paling mendasar yang diperlukan untuk menentukan harga desain adalah dengan berkaca, sejauh mana keahlian kita di bidang ini? Apa yang membuat kita berbeda dengan desainer grafis yang lain semakin tinggi keahlian kita maka akan semakin tinggi harga yang ditawarkan kepada klien. 2. Pengalaman Kemampuan seseorang biasanya akan berkembang seiring lama jam terbang dan pengalamannya pertimbangkan hal ini ketika menentukan harga desain sebuah Project. Semakin berpengalaman seorang desainer grafis, maka kemampuannya sebagai problem solver biasanya akan semakin meningkat. Ini adalah poin plus yang hanya dimiliki oleh segelintir desainer grafis. 3. Waktu yang di habiskan Waktu adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam menentukan harga desain. Sebagian designer bahkan menentukan harga desain berdasarkan hitungan jam yang dihabiskan untuk mengerjakan Project. 4. Tingkat kerumitan Beda Project, beda pula tingkat kerumitan yang dihadapi desainer. Semakin rumit desain yang harus dibuat maka akan semakin banyak waktu biaya dan tenaga yang harus dikeluarkan. 5. Materi desain beberapa gojek desain terkadang membutuhkan materi-materi yang tidak murah. Materi ini bisa berupa foto, ilustrasi, dan copy writing. Kita perhitungkan Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk itu sebelum menentukan harga desain. 6. Outsource Desainer grafis bukanlah manusia serba bisa yang mampu mengerjakan semuanya sendiri. Terkadang untuk beberapa hal, kita harus bekerja sama dengan pihak lain. Bisa itu fotografer, Illustrator, layouter, kartunis dan lain-lain. Itu artinya kita harus membayar pihak yang diajak bekerjasama. Jangan sampai kita malah tekor karena tidak mempertimbangkan biaya untuk ini. 7. Hubungan dengan klien Hubungan kita dengan klien bisa mempengaruhi harga desain titik Hal yang berlaku pada industri retail kali ini berlaku di sini. Biasanya, akan ada diskon atau potongan harga untuk pelanggan yang loyal menggunakan jasa kita. 8. Siap kliennya Kita harus mempertimbangkan Siapa yang memakai jasa kita. Apakah perusahaan terkenal dengan aset dan profit miliaran rupiah? Atau warung makan sederhana dengan pemasukan per hari? Apakah perusahaan profit atau non profit? Menyamaratakan semuanya tentu akan membuat persaingan yang tidak sehat tidak seimbang dan salah arah. Nah itu tadi merupakan salah satu penjelasan mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi harga desain Jadi bagi kamu yang seorang desainer grafis. perlu teliti dan mahir dalam mengerjakan tugas desain grafis mu sebagai seorang desainer grafis. Semoga bermanfaat Jangan lupa baca artikel kami yang lainnya.
vdjx9. n40uqsksfs.pages.dev/22n40uqsksfs.pages.dev/479n40uqsksfs.pages.dev/245n40uqsksfs.pages.dev/63n40uqsksfs.pages.dev/286n40uqsksfs.pages.dev/492n40uqsksfs.pages.dev/442n40uqsksfs.pages.dev/58
faktor yang menentukan ide desain